3 Strategi Mencari Cuan Memakai Dukungan dan Resistance untuk Pemula

Sahabat Cuan kemungkinan sekarang sedang gitul-getolnya trading, hingga kamu mulai pelajari beberapa indikator khusus di riset teknikal. Satu diantaranya pasti ialah dukungan dan resistance.

Sepintas, dukungan dan resistance kelihatan gampang untuk disaksikan karena mereka cuman berupa titik. Tetapi, memakai dua tanda ini cukup triky untuk pemula. Meskipun begitu, tehnik analitis untuk ketahuinya lumayan gampang untuk didalami.

Kamu juga perlu pahami titik dukungan dan resistance ingat faedahnya yang lumayan oke di analitis teknikal. Karena, pahami beberapa titik ini dapat membuat kamu cuan lebih maksimal.

Oleh karena itu, yok baca, langkah gampang tentukan dukungan dan resistance untuk pemula!

Pemahaman Dukungan dan Resistance Untuk Pemula

Saat sebelum mengulas lebih jauh, sebaiknya kita kenalan dahulu dengan dukungan dan resistance. Dukungan dan resistance ialah dua hal yang paling esensial dalam analitis teknikal. Umumnya, trader memakai tingkat dukungan dan resistance untuk tentukan tingkat harga pada diagram harga sebuah asset

Apa Itu Support?

Dukungan ialah batasan bawah harga saham yang bakal susah ditembus beberapa trader di pasar modal dalam periode waktu tertentu. Tidak cuma saham, ide ini berlaku loh di pasar lain seperti pasar kripto dan pasar derivatif.

Dukungan diikuti dengan garis horizontal atau cukup miring yang ada pada batasan bawah diagram. Batasan itu jadi dasar untuk trader untuk mulai menumpuk saham atau instrument yang lain yang diperkirakan sedang potongan harga.

Saat harga sedang downtrend, tanda analitis teknikal tambahan seperti moving average dapat dipakai untuk tentukan dukungan dengan tepat. Walau sudah dekati garis dukungan secara bersejarah, analitis dibutuhkan supaya kamu dapat menghitung apa harga akan bergerak naik atau statis.

Bisa saja, harga justru tembus support-nya dan cari kesetimbangan baru di bawah dukungan yang telah ada. Terangnya, titik ini memberitahu kamu kapan kamu mulai bisa masuk ke pasar atau kamu dapat menanti sampai kesetimbangan baru tercipta.

Apakah itu Resistance?

Kebalikannya, saat harga merayap naik, kamu dapat bersiap-sedia ambil cuan dengan memasangkan nilai jual. Bila dimisalkan sebuah bangunan, dukungan ialah lantai dan resistance ialah pucuk atapnya.

Bila kamu belum mempunyai coin atau saham yang harga lagi ada pada tempat resistance, ini ialah waktunya kamu jadi pemirsa saja. Karena, di periode ini, sebuah instrument bisa disebutkan sedang terlampau mahal.

Tetapi kadang, trader yang kepancing oleh keadaan esensial atau trend yang ada justru memperlancar tindakan membeli. Mengakibatkan, garis resistance bisa ditembus dan kesetimbangan baru tercipta.

Langkah Cuan Melalui Dukungan dan Resistance Untuk Pemula

Dukungan dan resistance bukan kejelasan kamu akan cuan di pasar ini hari. Tapi, ide ini akan menolongmu tentukan momen keluar dan masuk pasar.

Berikut ialah beberapa analitis dasar yang dapat menolong kamu tentukan dukungan dan resistance.

1. Trendlines

Antara sistem analitis teknikal, trendlines sangat gampang untuk diterapkan. Triknya dengan menarik garis pada trend harga pasar hingga kamu dapat tentukan di mana titik dukungan dan resistance.

3 Strategi Mencari Cuan Memakai Dukungan dan Resistance untuk Pemula

Pada sistem ini kamu akan mendapati jika trend turun naik sering mempunyai arah yang nyata. Uptrend terjadi saat harga paling tinggi, ditaklukkan oleh titik yang semakin tinggi atau higher high. Sementara downtrend ialah sebaliknya, yaitu saat trend membuat palung-palung yang dalam dan makin dalam.

Trendlines ialah sistem yang paling gampang dan aplikatif. Tetapi pada pemakaiannya harus tetap digabungkan dengan sistem analitis lainnya seperti moving average.

2. Major Minor dalam Tentukan Dukungan dan Resistance

Tingkat dukungan dan resistance kadang berbentuk gerakan semu atau minor, umumnya ini tidak tahan lama. Ini umum terjadi saat gerakan harga asset sedang membuat trend turun atau menaik.

Seperti apakah misalnya?

Misalkan, bila trend harga sedang menerpai pasti status harga akan terus turun. tidak berlalu lama, harga asset itu juga selanjutnya membal. Namun, harga itu selanjutnya mulai turun kembali karena trendingnya pada umumnya tetap turun. Nach, refleksi singkat itu yang disebutkan gerakan minor.

Hal tersebut berlaku saat trenharga sedang naik. Umumnya gerakan minor terjadi saat harga menerpai sebelumnya terakhir melejit di titik resistance yang lebih baru kembali.

Bila termuat ke diagram, karena itu misalnya bisa menjadi semacam ini.

3 Strategi Mencari Cuan Memakai Dukungan dan Resistance untuk Pemula

Pada contoh di atas, bisa kelihatan jika gerakan minor terjadi saat uptrend atau downtrend.

Di saat downtrend, bila harga turun di bawah tingkat dukungan minor-nya, karena itu kita dapat pahami jika trend pengurangan akan bersambung. Tapi, bila harga berhenti dan membal ke arah titik dukungan yang semakin tinggi dari mulanya, karena itu dapat disebut arah gerakan harga sudah berbeda.

Pahami gerakan minor ini benar-benar berguna sebab bisa tentukan statusmu untuk keluar dan masuk ke pasar. Kemungkinan, kamu dapat putuskan masuk ke pasar jika memang terjadi dukungan di keadaan uptrend. Demikian juga kebalikannya.

Saat itu, tempat dukungan dan resistance major ialah tingkat harga paling rendah dan paling tinggi yang dapat mengakibatkan pembalikan trend harga asset. Bagaimana misalnya?

Bila harga mengalami uptrend dan kembali downtrend, karena itu harga saat pembalikan terjadi ialah tingkat resistance yang kuat (seperti kelihatan di diagram di atas). Nach, pucuk itu dikatakan sebagai resistance major.

Saat itu, dukungan major ialah titik harga paling rendah, di mana trend akan kembali arah dari downtrend ke uptrend.

Dukungan dan resistance major muncul karena cerminan tindakan aktor pasar. Mereka umumnya lakukan tindakan membeli saat dukungan major, hingga harga sebuah asset kembali kuat sesudahnya. Kebalikannya, tindakan mengambil untung terjadi saat harga tembus resistance major, mengakibatkan harga tersuruk sesudahnya.

3. False Breakout

Harga asset sering akan bergerak sedikit jauh dari yang kita harap. Hal ini jarang ada. Tetapi, jika terjadi, keadaan ini diberi nama sirene palsu atau false breakout.

Bila analitis kamu memperlihatkan jika ada dukungan di satu titik, memungkinkan harga berangsur turun sedikit rendah dari titik itu saat sebelum selanjutnya naik kembali. Misalnya, bila kita mengharap titik dukungan harga sebuah asset di Rp100.000, karena itu asset itu bisa jadi sentuh Rp97.000 atau Rp99.000 saat sebelum reli.

Sirene palsu sebenarnya kesempatan yang paling baik pada trading. Karena, itu ialah kunci cari cuan khususnya ketika pasar sedang bullish.

Misalkan, harga sebuah asset sedang uptrend. Tetapi, harga mendadak kembali lagi ke arah support-nya, bahkan juga lebih rendah. Nach, peluang itu dapat kamu kerjakan untuk mengakumulasi asset itu saat sebelum harga kembali reli. Demikian harga telah di puncak, pasti kamu dapat lakukan tindakan keuntungan taking.

Demikian juga, bila trend turun, dan harga menarik kembali lagi ke resistance, diamkan harga tembus di atas resistance dan short-sell saat harga mulai turun di bawah resistance.

Kekurangan dari pendekatan ini ialah false breakout tidak selalu terjadi. Karena itu, yang terbaik ialah ambil kesempatan trading saat momentumnya tiba. Lain waktu, bila false breakout terjadi, kira saja kamu sedang terkena durian roboh ya, Sahabat Cuan!

Nach, jadi bagaimana Sahabat Cuan? Siap trading? Bila ya, kamu dapat lakukan trading memakai beberapa aset di Pluang lho, seperti Bitcoin, Ethereum, Binance Koin, DOT, dan ADA!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *